Gelandang Borussia Dortmund Sven Bender memuji pembelian anyar Pierre-Emerick Aubameyang dari Saint-Etienne. Menurutnya, penyerang yang dibeli seharga 13 juta euro itu adalah pemain tercepat yang pernah dilihatnya membela Die Borussen.
Sejujurnya, saya tidak pernah melihat pemain secepat Aubameyang sebelumnya, meskipun kami memiliki Jakub Blaszczkowsky yang juga cepat," kata Bender seperti dilansir Soccerway.
"Akan tetapi Aubameyang mengungguli semuanya. Henrikh Mkhitaryan juga sangat cepat dan fleksibel, dan jangan lupa Robert Lewandowski dan juga Marco Reus. "
"Mereka semua sangat cepat dan sejauh yang saya tahu, serangan tercepat yang pernah bermain bersama saya," ujar saudara kembar Lars Bender tersebut.
Sejujurnya, saya tidak pernah melihat pemain secepat Aubameyang sebelumnya, meskipun kami memiliki Jakub Blaszczkowsky yang juga cepat," kata Bender seperti dilansir Soccerway.
"Akan tetapi Aubameyang mengungguli semuanya. Henrikh Mkhitaryan juga sangat cepat dan fleksibel, dan jangan lupa Robert Lewandowski dan juga Marco Reus. "
"Mereka semua sangat cepat dan sejauh yang saya tahu, serangan tercepat yang pernah bermain bersama saya," ujar saudara kembar Lars Bender tersebut.
Terlahir di Lahore, Pakistan, Khan berasal dari keluarga menengah yang memiliki usaha konstruksi. Ia memutuskan pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1968 saat usianya baru menginjak 16 tahun untuk belajar di University of Illunois, Urbana-Champaign.
Hidup di negeri orang rupanya menuntut Khan untuk bekerja ekstra keras. Di malam pertamanya, ia menyewa sebuah kamar dengan harga 2 dolar per malam dan bekerja sebagai tukang cuci piring. Namun, segala pengorbanannya terbayar setelah ia dinyatakan lulus dari UIUC Sekolah Teknik Mesin dan Industri di bidang teknik pada tahun 1971. Ia baru memperoleh status kewarganegaraan Amerika Serikat pada tahun 1991.
Setelah lulus, Khan bekerja di sebuah perusahaan otomotif Flex-N-Gate. Pada tahun 1978, ia mulai bekerja sebagai pembuat bumper untuk truk pickup. Dari pekerjaannya, ia mampu memiliki tabungan hingga 50.000 dolar.
Kehidupannya terus berlanjut. Pada tahun 1980, ia bahkan sudah mampu membeli Flex-N-Gate dari mantan bosnya Charles Gleason Butzow. Semenjak resmi dimiliki Khan, perusahaan otomotif itu berkembang perlahan demi perlahan. Pada tahun 2010, Flex-N-Gate milik Khan mampu meraup laba hingga 2 milyar dolar dari yang semula hanya berkisar 17 juta dolar. Memasuki tahun 2011, Flex-N-Gate telah memiliki 12.450 karyawan dan 48 pabrik di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain.
Tak berpuas diri, ayah dua orang anak ini mulai melebarkan sayapnya. Setelah sukses bersama Flex-N-Gate, ia kembali menginvestasikan uangnya dengan membeli saham American Football Team, Jacksonville Jaguars, yang resmi dimilikinya pada tahun 2012.
Berita Bola Terbaru, Berita Liga Inggris, Indonesia, dan lainnya hanya di Supersoccer.co.id » Berita Liga Inggris, Home Featured, Liga Inggris, Special Features » Shahid Khan, Pengusaha Amerika Serikat yang Siap Bawa Fulham Terbang Tinggi
Shahid Khan, Pengusaha Amerika Serikat yang Siap Bawa Fulham Terbang Tinggi
July 15, 2013 oleh Supersoccer Admin
Dilihat sebanyak 2407 Kali
Mampukah Khan menepati janjinya untuk membawa The Cottagers ke level yang lebih tinggi?
Sejak mengakuisisi kepemilikan Fulham pada tahun 1997, Mohamed Al Fayed akhirnya mengakhiri 16 tahun hubungannya bersama The Cottagers dan menyerahkan tanggung jawab kepemilikan kepada miliarder berkewarganegaraan Amerika Serikat, Shahid Khan. Kesepakatan itu diumumkan secara resmi oleh pihak klub pada Jumat (12/7) waktu setempat. Khan diperkirakan menggelontorkan uang bernilai 150-200 juta pound untuk membeli 100 persen saham klub yang berbasis di London Barat.
Khan menambah panjang daftar investor asal Amerika Serikat yang menjadi pemilik klub Premier League. Sebelumnya, sejumlah nama seperti keluarga Glazer, John Henry, Stan Kroenke, Ellis Short dan Randy Lerner telah lebih dulu menanamkan modalnya masing-masing untuk Manchester United, Liverpool, Arsenal, Sunderland dan Aston Villa.
ful-i
Fulham ins2Terlahir di Lahore, Pakistan, Khan berasal dari keluarga menengah yang memiliki usaha konstruksi. Ia memutuskan pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1968 saat usianya baru menginjak 16 tahun untuk belajar di University of Illunois, Urbana-Champaign.
Hidup di negeri orang rupanya menuntut Khan untuk bekerja ekstra keras. Di malam pertamanya, ia menyewa sebuah kamar dengan harga 2 dolar per malam dan bekerja sebagai tukang cuci piring. Namun, segala pengorbanannya terbayar setelah ia dinyatakan lulus dari UIUC Sekolah Teknik Mesin dan Industri di bidang teknik pada tahun 1971. Ia baru memperoleh status kewarganegaraan Amerika Serikat pada tahun 1991.
Setelah lulus, Khan bekerja di sebuah perusahaan otomotif Flex-N-Gate. Pada tahun 1978, ia mulai bekerja sebagai pembuat bumper untuk truk pickup. Dari pekerjaannya, ia mampu memiliki tabungan hingga 50.000 dolar.
Kehidupannya terus berlanjut. Pada tahun 1980, ia bahkan sudah mampu membeli Flex-N-Gate dari mantan bosnya Charles Gleason Butzow. Semenjak resmi dimiliki Khan, perusahaan otomotif itu berkembang perlahan demi perlahan. Pada tahun 2010, Flex-N-Gate milik Khan mampu meraup laba hingga 2 milyar dolar dari yang semula hanya berkisar 17 juta dolar. Memasuki tahun 2011, Flex-N-Gate telah memiliki 12.450 karyawan dan 48 pabrik di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain.
Tak berpuas diri, ayah dua orang anak ini mulai melebarkan sayapnya. Setelah sukses bersama Flex-N-Gate, ia kembali menginvestasikan uangnya dengan membeli saham American Football Team, Jacksonville Jaguars, yang resmi dimilikinya pada tahun 2012.
Fulham ins3
Kekayaan pria 62 tahun mengantarkannya masuk ke dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes pada tahun 2012. Jumlah uang yang mencapai 2,5 miliar dolar membuat Khan duduk di peringkat ke-179 dari 400 orang terkaya asal Amerika Serikat.
Dalam sebuah pernyataan Khan mengatakan, “Saya benar-benar beruntung telah diperkenalkan dengan Mohamed Al Fayed, pria yang saya hormati dan kagumi atas apa yang telah ia capai dalam hidupnya dan apa yang telah ia berikan pada orang lain. Hari ini dia memberi saya hak istimewa dan tanggung jawab untuk menjadi pemilik Fulham Football Club berikutnya. Saya merasa terhormat menerima dan ingin mengucapkan terima kasih kepadanya atas nama setiap orang yang mencintai Fulham, selama 16 tahun ia memberikan pelayanan yang luar biasa untuk klub. Mr Al Fayed menyelamatkan klub saat dibutuhkan dan membawa klub terus bersaing di Premier League.
Fulham ins1
“Fulham adalah klub yang sempurna pada waktu yang sempurna bagi saya. Saya tidak melihat diri saya begitu banyak sebagai pemilik Fulham, tapi pemilik klub atas nama penggemarnya. Prioritas saya adalah memastikan klub dan Craven Cottage layak untuk bersaing di Premier League dan bisa dibanggakan di masa depan. Kami akan mengelola urusan keuangan dan operasional klub dengan hati-hati. Kami juga akan membangun pemain muda dan program komunitas sebagai eleman fundamental penting dari Fulham di masa depan.”
Fulham bangkit dan mampu naik ke level tertinggi sepakbola Inggris setelah beberapa waktu kedatangan Al Fayed. Sejak saat itu, The Cottagers menikmati periode paling konsisten dan terbilang cukup sukses dalam sejarah klub. Mereka mampu mencapai final Liga Europa pada tahun 2010 saat masih berada di bawah arahan Roy Hodgson. Musim 2013/2014, menjadi penampilan ke-13 berturut-turut Fulham di kancah Premier League
Kini, setelah resmi menjadi pemilik baru Fulham, Khan bertekad untuk membawa pasukan Martin Jol ke level yang lebih tinggi dan meneruskan pekerjaan yang telah dibangun Al Fayed. “Al Fayed melakukan pekerjaan hebat selama 16 tahun ini, dan saya akan membawa Fulham ke level berikutnya. Tujuan saya adalah mempertahankan kepemimpinan yang sudah ada, serta mendukung bisnis yang mereka punya,” ucap Khan.
Mampukah Khan menepati janjinya untuk membawa The Cottagers ke level yang lebih tinggi?
No comments:
Post a Comment